Etika Pakaian Adat Madya

Ditulis oleh: -
Pakaian Adat Madya biasanya digunakan oleh masyarakat bali pada saat melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya untuk kegiatan ngayah (gotong royong di Pura), metulungan (membantu sanak saudara atau tetangga yang akan melaksanakan upacara tertentu),parum (rapat adat), perlombaan yang melibatkan adat dan kegiatan lain sejenisnya.

Pakaian Adat Madya juga diharuskan penggunaannya kepada para wisatawan yang hendak memasuki kawasan tertentu yang dianggap suci oleh krama/ warga setempat, seperti areal Pura, Situs peninggalan kerajaan tertentu dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menghormati dan menjaga kesucian areal itu sendiri. Penggunaan Pakaian Adat Madya tidaklah sulit karena hanya terdiri dari tiga bagian pokok yaitu:


  • Kamben adalah selembar kain yang dililitkan pada tubuh bagian bawah (pinggang sampai betis)
  • Kancrik atau selendang berfungsi sebagai ikat pinggang.
  • Udeng adalah kain yang berfungsi sebagai ikat kepala.

  • Nah itulah bagian-bagian terpenting dari Pakaian Adat Madya, sedangkan untuk baju penggunaannya dibebaskan asalkan rapi dan sopan.

    3komentar:

    1. Bagaimana dengan kaki, bolehkah memakai sepat ketika menggunakan pakaian adat madya?

      BalasHapus
      Balasan
      1. Maksud tiang, bolehkah memakai sepatu ketika menggunakan pakaian adat madya?

        Hapus
    2. Menurut saya siihhh, tidak ada ketika memakai pakaian adat madya memakai sepatu karena susah jalannya

      BalasHapus

    Baca juga

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...