Otonan merupakan perayaan hari kelahiran seseorang di Bali, namun konsepnya sangat berbeda dengan hari ulang tahun berdasarkan perhitungan kalender. Otonan dirayakan setiap satu tahun Wuku (enam bulan kalender). Perhitungannya adalah menurut Sapta Wara-Panca Wara-Wuku, misalnya sesorang lahir pada Soma-Pon-Ugu, maka otonannya akan dilaksanakan pada hari itu setiap enam bulan.
Makna Otonan adalah sebagai perwujudan rasa syukur karena masih diberkati umur panjang oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Sarana dari otonan antara lain beyakawon, tebasan, tumpeng dan sesayut dan pelaksanaannya dipimpin oleh orang yang dituakan dalam keluarga (untuk otonan kecil) dan seorang Pandita/ Pemangku (untuk otonan besar). Untuk otonan yang dipimpin oleh tetua rumah tangga doa yang digunakan disebut see yaitu doa yang diucapkan dalam Bahasa Bali Alus.
Makna Otonan adalah sebagai perwujudan rasa syukur karena masih diberkati umur panjang oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Sarana dari otonan antara lain beyakawon, tebasan, tumpeng dan sesayut dan pelaksanaannya dipimpin oleh orang yang dituakan dalam keluarga (untuk otonan kecil) dan seorang Pandita/ Pemangku (untuk otonan besar). Untuk otonan yang dipimpin oleh tetua rumah tangga doa yang digunakan disebut see yaitu doa yang diucapkan dalam Bahasa Bali Alus.
0 komentar "Otonan : Perayaan Ulang Tahun Ala Bali", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar