Upacara Metatah Perlambang Kedewasaan

Ditulis oleh: -
kebudayaan
Upacara Metatah atau sering disebut Mesangih  dan kalau dalam bahasa Indonesia disebut potong gigi. Upacara ini termasuk kedalam golongan upacara Manusa Yadnya ( di Bali mengenal tiga jenis Yadnya berdasarkan kepada siapa Yadnya itu ditujukan yaitu Dewa Yadnya (persembahan untuk tuhan), Manusa Yadnya (upacara untuk sesama manusia) dan Bhuta Yadnya (upaca untuk para Bhuta)). Makna dari upacara Metatah ini adalah sebagai lambang pengendalian terhadap Sad Ripu (enam musuh yang ada dalam diri manusia) ketika seseorang telah menginjak usia dewasa dan juga sebagai perlambang kedewasaan itu sendiri. Pelaksanaan upacara metatah ini sangat flexibel, tergantung dari situasi dan keinginan dari keluarga yang bersangkutan, bisa dilaksanakan dirumah, di Banjar, ataupun di Griya (tempat tinggal kaum brahmana) dan pemimpin dari upacara ini adalah seorang Pedanda (salah satu pendeta Hindu) dengan diawali oleh pembacaan doa/mantra. Selanjutnya orang yang akan ditatah dibaringkan pada sebuah bale(ranjang) khusus. Setelah itu pemotongan gigipun dilaksanakan, namun bukan berarti giginya benar-benar dipotong, namun hanya diratakan. Jadi tidak heran kalau sebagian besar gigi orang bali itu rata.

Foto: sumardika.wordpress

2komentar:

  1. waktu gigi dikikir itu sakit nggak sih, bli?

    BalasHapus
  2. waktu saya metatah sama sekali tidak sakit atau ngilu, tapi ada juga yang ngerasa ngilu sampai-sampai tidak enak makan.
    Terimakasih kang atas kunjungannya.....salam...

    BalasHapus

Baca juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...